around the world with science

welcome

Lembaran ilmu telah menanti tuk kita genggam, se-atom apapun ilmu dapat menghasut dunia,,, Ketika bumi pun semakin keriput, tak ada yang dapat dilakukan tanpa ilmu baik Qauliyah maupun Qauniyah, bila kita hanya menantikan do'a dan mu'jizat yang datang dari-Nya itu akan sia-sia, keberuntungan akan berpihak bagi siapa yang berfikir dan yang dikehendaki-Nya.

tau ga?



Pernah tidak, bila kalian memikirkan semua tingkah laku kalian,,,,

Aku sebenarnya tidak tahu tingkah laku masing-masing orang,,,,

Ketika seseorang melihat orang lain yang terlihat biasa saja mungkin seseorang tersebut merasa asing dan merasa bahwa dirinyalah yang paling baik karakternya, atau paling menderita hidupnya, atau paling berpengalaman , atau paling pintar, atau mungkin paling peduli, serta beribu-ribu paling yang lain. Tapi, setelah kenal dan benar-benar paham tentang rang lain tersebut mungkin, seseorang tersebut akan tahu betapa tingginya, beratnya, kelebihannya orang lain tersebut. Hal itu akan terus berulang- ulang hingga terus terulang ketika seseorang tersebut bertemu dengan orang lain yang lainya.

Ketika seseorang tersebut baru sadar betapa kecilnya, betapa beruntungnya, dan betapa rendahnya dirinya, ungkin hal maksimal yang ia lakukan hanyalah ketika bertemu orang lain hanya bertanya dan mengukur seberapa jauh kemampuannya, dan apabila kemampuannya rendah maka ia akan terpukul dan berjuang dengan gigih agar dapat mengimbangi kemampuannya, entah dalam hal intelektual, maupun kebaikan, tapi ketika orang lain berada di bawahnya, maka ia akan sombong dan membangga- banggakan dirinya atau bahkan mungkin berusaha menutupi kelebihanya, berharap bahwa orag lain tidak akan sadar dan berusaha mengunggulinya,,,

Aku benar-benar tidak tahu orang lain,,

Aku sendiri berharap orang tidak akan terlalu melihat orang lain dengan cover atau tingka laku “sementara”nya saja,

Mengingat,,,,,,,,,,,,,,,,

Sebenarnya semua yang aku lakukan selama ini belum tentu yang aku sukai, aku hanya berusaha menjalani dan “cuek” dengan semua keadaan yang aku alami saat ini.

Aku tidak ingin dalam posisi yang cukup berat,karena mengingat aku hanya seorang perempuan biasa,,,,

Pikiranku selalu berubah-ubah,,,,, tidak pernah statis, kecuali “kebiasaan”

Aku senang berada pada posisiku saat ini, aku bisa mengamati dan berada lingkungan kalangan atas, jabatan atas, posisi atas tapi tak lupa setiap hari aku juga berada dan mengamati pula lingkungan bawah, posisi bawah dan jabata bawah,,,,,,,,,,,

Dari semua itu tak seorang pun dari semua yang SALAH semua orang disana BENAR. Walaupun orang melihat mereka pertama kali terlihat salah, buruk, jelek, kuper, dkk,,,,,,,,,,,,,

Atau bahkan ada yang terlihat baik, kaya, bagus, keren, Dst,,,,,,,,,,,,,,,

Tapi,,,,,,,,,,,,,,

Yang aku tahu selama ini, aku benar-benar kagum pada mereka,,, bila si jenius dan si belum jenius (sensor) disejajarkan tanpa memakai aksesoris pribadi yang mencolok, mgkn mereka akan sama,,, hal itu serupa dengan si kaya da si belum kaya(sensor),,,,,,,,,,,,,,,,,

Aku pecaya saat ini juga,,,,,,,

Allah Maha Adil,,, bila kita berusaha, mgkn akan bisa,,

Lakukan hal yang di suka, yang di cinta, bermanfaat, menghasilkan makna dan faedah! Asalkan msh dalam batas norma agama dan sosial.

Jangan sampai hidup dalam kebimbangan dan melakukan yang tidak disukai (seperti ku).

Aku tidak menyalahkan diriku,,, tapi

Ku harap kalian bisa memutuskan tindakan saat ini juga,

Jangan ragu-ragu untuk memutuskan jalan mana yang ditempuh!

Focus dan focus,,,,,,,,,,,,,,,,,

Jadi, siapakah yang salah?





Siang itu, hari rabu tepatnya tanggal 27 April 2011. Hari itu aku sengaja naik bis karena aku membawa kompor yang digunakan mahabhakti. Aku naik bis dengan perasaanku yang biasanya. Setelah masuk, pak “kernet” special memberiku tempat duduk paling belakang karena aku membawa barang yang dianggap terlalu mengganggu bila ditaruh di depan atau pun ditengah. Singkat kata, aku pun duduk bersama penumpang bapak-bapak lainnya. Awalnya aku takut, tapi setelah beliau-beliau turun terlebih dahulu, perasaan itu pun hilang.

Waktu bergulir dengan cepat, bis yang kunaiki berhenti sejenak untuk menunggu penumpang didekat Taman Pintar. Rombongan keluarga kecil-kecil-an pun masuk (Ibu dan dua orang anak). Awalnya aku tidak peduli, dan hanya diam melihat pemandangan. Ketika lantunan ukulele berbunyi dan seorang Ibu mulai bernyanyi dengan anaknya yang paling besar (kira2 berusia sama dengan anak kelas 3 atau 4 SD). Aku sedikit terkejut, terlebih ketika anaknya yang paling kecil (usia 3 tahunan) asyik melompat-lompat dan hampir saja terjatuh dari bis. Alangkah “mirisnya” bila si Ibu langsung membetengi dan menjaga anak kecil tadi dengan mengayunkan satu kaki saja.

Lagu yang mereka nyanyikan berisi tentang anak jalanan atau orang yang hidup di jalanan. Walaupun berbekal suara pribadi yang belum terlatih, si Ibu dapat menyanyikannya dengan penuh percaya diri.

Ketika lagu berakhir dan mendapat uang hasil keringat mereka, duduklah ketiganya didepan tempat dudukku. Kulihat 1.500 rupiah tergenggam ditangan anaknya yang paling besar. Tidak lama setelahnya, muncul lagi seorang ibu dan anaknya yang juga masih kecil dengan penampilan yang sama dengan rombongan keluarga kecil tadi. Dari yang aku perhatikan penampilan dua ibu-ibu tadi sama, hanya dengan kaos biasa, celana “kolor” pendek, dengan wajah yang sangat lelah tersirat didalamnya. Anak perempuan yang paling besar juga demikian, bedanya ia menggunakan sepatu pink yang cukup lusuh. Sedangkan anak kecil dari masing-masing ibu hanya memakai kaos, celana pendek tanpa alas kaki apapun.

Bis mulai bergerak lurus kembali, dua orang ibu-ibu tadi mulai mengobrol tentang kehidupan mereka yang serba susah. Aku pun mendengarkan dengan seksama, ya walaupun aku tidak tahu itu diperbolehkan ataupun tidak. Hehe,,

Sempat aku dengar keluhan dan pengalaman hidup mereka yang cukup dramatis. Seorang ibu dari 2 anak tadi mengaku, dirinya selain mengamen juga berjualan koran setiap paginya. Setelah cukup siang, beliau membawa anaknya mengamen disepanjang jalan dekat Taman pintar. Beliau sebenarnya memiliki 3 anak, anak yang pertama duduk di bangku SMP. Katanya, anak yang pertama sedikit bandel, anak itu setiap harinya dapat menghabiskan uang 10.000 atau lebih untuk bermain game online dan facebook. “Belum lagi dengan keperluan sekolah maupun uang jajan baginya”, desah si Ibu.

Bayangkan dari cerita tadi, si Ibu dan 2 anaknya yang masih kecil berusaha untuk menghidupi diri mereka dan keluarga yang lain. Belum lagi, untuk memenuhi kebutuhan tambahan yang lain. Ketika anak-anak dari Si Ibu tadi lahir dan hidup dalam guratan cobaan seperti itu, bagaimana dengan masa depan mereka? Walaupun salah satu anaknya juga sudah mulai sekolah, tetapi akibat dari lingkungan yang sedemikian rupa, tetap saja si anak sulit untuk merubah nasib. Belum lagi, dengan pergaulan menyimpang yang membuat si Anak lebih melenceng.

Kejadian seperti itu lebih sering terulang-ulang, sehingga menjadi sebuah takdir dari seorang kakek atau nenek buyut mereka, sampai dengan cucu dan cicit. Bila kita menyalahkan si anak yang tidak mau berusaha, sebenarnya juga tidak etis, karena si anak memang lahir dalam lingkungan yang buruk. Kemudian bila kita menyalahkan lingkungan tersebut, mungkin juga tidak, karena lingkup si Anak menjadi buruk karena dari orang-orang yang lebih tua sendiri yang tidak berusaha untuk bekerja dan memberi contoh yang baik. Akan tetapi bila menyalahkan mereka, mungkin tidak juga karena mereka lahir dari orang tua mereka yang salah.

Seandainya kita terus saja mencari siapakah yang terlibat salah dalam kehidupan seperti itu, mungkin tidak akan habis dalam menelusuknya. Kita akan menyalahkan orang tua, kemudian berganti pendapat menjadi kakek-nenek mereka yang salah, begitu seterusnya. Bahkan, terbesit di pikiran kita bahwa tuhan kah yang salah? Jelas tentu tidak, karena Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Ra’d: 11 yang artinya “ Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..”. Telah jelas bahwa Allah telah memberikan kesempatan kita untuk merubah semua yang ada pada diri kita sekarang. Tergantung diri kita sendiri, apabila kita mau semua hal akan bisa kita lakukan. Termasuk merubah nasib.

Jadi, tidak ada sesuatu yang salah di dunia ini. Allah menciptakan manusia, hewan maupun tumbuhan dalam bentuk yang benar dan bermanfaat. Terlebih manusia, yang lahir dalam bentuk sempurna. Tergantung pada setiap indifidu, jalan mana yang mau ditempuh olehnya. Bila seorang insan lahir dalam keadaan yang kurang dari segi mana pun, maka wajiblah bagi orang tuanya untuk merubah takkdir si Anak, akan tetapi hal itu hanya berlaku sementara, bila ia sudah baligh, semua takdir ada di tangannya. Semoga kita dapat merubah nasib, dan menjadi manusia yag lebih bermanfaat daripada saat ketika lahir dahulu.

Say No to Madesu




“bersakit sakit dahulu bersenang-senang kemudian”

“ya”, kalimat itu memang sudah tidak asing di telinga kita. Kata yang mempunyai makna tentang perjuangan untuk mencapai kesuksesan tersebut, sangatlah penting untuk kehidupan kita. Akan tetapi, ironisnya banyak indifidu-indifidu yang hanya membacanya saja, tanpa memahami makna dari kalimat tersebut. Mereka mengatakan “iya”, kepada kata tersebut, tanpa harus menggunakan hati dan logikanya. Padahal kalimat yang termasuk dalam kategori, “kata mutiara” tersebut merupakan salah satu hal yang dapat mencegah terjadinya ”MADESU”.

Lalu apa itu MADESU?

MADESU atau biasanya disebut juga MAsa DEpan SUram, merupakan masa dimana kita merasakan hal yang sangat menyiksa, hampa, dan penuh dengan kegelapan, dimana kenikmatan tidak akan dating ke tempat kita.

Selain kata mutiara, ada beberapa hal yang dapat mencegah terjadinya madesu. Yaitu:

  1. Mencari bakat yang kita ungguli

Bakat adalah hal yang paling mutlak bagi kita. Setiap orang memiliki bakat. Tidak ada manusia di muka bumi ini yang tidak memiliki bakat. Bakat yang kita punya, tidak harus yang bagus dan mencolok. Akan tetapi, bakat haruslah didasarkan pada kemampuan lebih seseorang dalam hal-hal tertentu. Sebagai contoh: menyanyi, menyapu, berkebun, menghitung, bahkan melipat bajupun merupakan bakat.

  1. Menentukan cita-cita kedepan.

Orang yang sukses adalah orang yang dapat menentukan atau mengambil keputusan apa yang di cita-citakannya. Cita-cita tidak harus selalu tinggi, mencolok, dan biasa- biasa saja. Akan tetapi, cita- cita haruslah sesuai dengan kebutuhan, keyakinan, bakat, keperluan, semangat, dan usaha kita. Cita-cita yang baik, adalah cita-cita yang memiliki segudang manfaat bagi masyarakat manapun.

  1. Belajar menggunakan otak dengan kritis

Otak adalah karunia dari Allah SWT. Kita, sebagai menusia haruslah menjaga, dan menggunakan otak kita dengan baik. Banyak indifidu yang hanya pasrah dengan kemampuan otak yang di milikinya. Mereka hanya menginginkan hal yang biasa-bisa saja. Tanpa ada suatu corak dan warna sedikitpun dalam diri mereka. Padahal, di balik kepribadian, penampilan, dan otak mereka, terdapat hal yang sangat luar biasa. Bahkan lebih hebat dari siapapun juga. Mereka yang pasrah seperti itu tidak mau kritis dan kreatif dengan suatu hal. Mungkin karena malu, malas,dan alasan lainnya. Nah, apabila mereka dapat terus percaya diri, berpegang teguh pada kebenaran, berfikir kritis dan selalu memilah-milah yang baik dan buruk, kesuksesan dunia dan akhiratlah yang diraihnya.

  1. Memulai berfikir ke depan

Berfikir adalah salah satu kodrat manusia. Cara berfikir masyarakat jahiliah dan primitif hanyalah sementara dan tidak berkembang. Mereka mencari keuntungan untuk beberapa saat. Mereka serig berfoya-foya dan tidak mau memberikan waktunya untuk merenungkan apa yang telah mereka lakukan. Merekapun hanya berfikir, “masih ada hari esok, atau waktu esok untuk mengerjakannya.”akan tetapi, cara berfikir orang yang sudah maju, dan modern, akan selalu berfikir maju dan mengaturnya sesegera mungkin. Mereka berfikir itu, dengan sangatlah berhati-hati dan manimbang seberapa banyak manfaat untuk dirinya dan orang lain.

  1. Mencoba untuk memanajemen waktu

Memanajemen waktu adalah hal yang sangat penting bagi kita. Memanajemen waktu, bisa kita sebut juga sebagai memanfaatkan waktu dan mengatur waktu dengan sebaik-baiknya. Jadi, seolah-olah waktu itu sudah berada di tangannya. Orang yang dapat memanfaatkan waktu, adalah orang yang sudah bisa menentukan waktu untuk kegiatan hidupnya. Tidak ada sedikitpun waktu yang sia-sia olehnya.

  1. Mengikuti aktifitas-aktifitas yang dapat mengembangkan bakat kita

Dalam kehidupan yang hanya sebentar ini, banyak aktifitas-aktifitas bermanfaat yang perlu kita coba dan kita tekuni. Aktifitas tersebut tidaklah harus yang mahal dan memerlukan biaya. Banyak pula aktifitas bermanfaat yang bisa kita lakukan secara cuma-cuma. Aktifitas yang kita lakukan haruslah yang memiliki hubungan dengan bakat dan cita-cita kita. Walaupun hubungannya hanya sedikit. Hal ini dikarenakan, semakin banyak aktifitas bermanfaat yang kita lakukan, maka semakin banyank pula pengalaman yang kita dapat. Padahal ada pepatah mengatakan bahwa” guru adalah pengalaman”.

  1. Tetap berpegang teguh dengan apa yang kita inginkan

Tetap berpegang teguh adalah ciri-ciri orang yang sudah dewasa. Mereka tidak akan mau mengikuti hal yang bukan merupakan tujuannya. Bahkan kebiasaan berpegang tersebut juga dapat mencegah diri kita dari sifat munafik.

  1. Melawan semua masalah yang kita hadapi dengan kepala dingin

Setiap orang memiliki banyak masalah yang harus di hadapi. Dan setiap orang haruslah berusaha memecahkan masalah tersebut. Banyak orang yang terkena masalah, lalu ia gusar dan panik dengan masalahnya. Dan akhirnya, ia pun stress. Untuk itu diperlukanlah kepala yang dingin dan sikap yang tenang untuk memecahkan masalah tersebut agar tidak semakin membesar.

  1. Mencoba ikut bergaul dengan masyarakat

Masyarakat merupakan komponen terpenting bagi hidup kita. Tanpa masyarakat, kita tidak dapat hidup didunia. Karena merekalah yang menolong, dan membantu mencukupi kebutuhan kita di masa mendatang. Oleh karenanya masyarakat haruslah kita utamakan untuk mencapai tujuan kita, selama hal itu tidak menyimpang tentunya.

  1. Positif thinking

hal terakhir yang dapat kita lakukan adalah positif thinking. Apapun masalah yang kita hadapi, berusahalah untuk menyikapinya dengan berfikir positif. Selain dapat menenangkan hati kita, positif thinking juga dapat membuat kita semakin lebih bersemangat, dan berusaha.

Upaya pencegahan tadi, bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dimanapun dan kapanpun juga. Apabila kita merasa kesulitan dan terbebani, mulailah dengan hal-hal yang kita bisa. Semakin kita terbiasa dengan yang mudah, kita harus mulai mencobanya lagi dengan yang sedang, dst. Karena, hal itu dapat membantu kita untuk terus maju, tanpa beban.

Si Cantik Bio yang Malang



Oh bio……………

Sang biologi…………

Engkaulah makhluk tercantik di muka bumi

Namamu yang indah, seindah makhluk hidup baru dari proses hibridisasi
...

Wajahmu yang oval, kian menarik para insekta

Rambutmu gemulai, bagai usus halus yang bekerja

Matamu hijau, sehijau daun klorofil berfotosintesa

Hidungmu yang mancung, se-mancung gajah merana

Tak hanya itu……………

Suaramu pun
Bagai kicauan burung yang bardendang

Tapi……………….

Mengapa oh mengapa……

Takdir tetaplah takdir.....

Engkau dulu yang selalu bugar

Wajahmu yang selalu berkembang

Tumbuh terus dan Irrefersibel

Bahkan……….

Dinding sel mu pun terus menjagamu dari penyakit

Tapi sekarang……….

Engkau telah tiada
....
Pindah ketempat yang sempurna

Bak gerak taksisnya Euglena mendekati sumber cahaya

Pergi meninggalkan ekoisistemmu
Terbang ke atas…

Dengan sayap avesmu
Menuju langit ke tujuh.........

Oh bio yang malang..........
Kecantikanmu yang tulus
......
Kini telah lebur bersama microorganisme lain

Terkikis habis termakan saprofit

TANYA JAWAB yang aneh!





  1. Orang bisa, karena biasa dan berusaha
Ø Wajar ya!
2. Orang tidak bisa, karena malas dan sering menunda
Ø Wajar juga ya!
3. Orang yang sebenarnya bisa, tapi tidak mau berusaha untuk menggapainya
Ø Rugi ya!
4. Orang yang belum bisa, malas untuk berusaha
Ø Besok jadi apa ya!
5. Orang yang belum bisa, berjuang untuk berusaha
Ø Pasti jadi bisa, berusaha ya!
6. Orang yang belum bisa, terus berusaha, akhirnya jadi bisa,tapi tetep terus berusaha
Ø Luar biasa!!!
7. Orang yang setengah usahanya, tetapi juga setengah berfoya-foyanya
Ø Separo aja hasilnya!
8. Orang yang sudah bisa, jadi malas usahanya
Ø Belaga’nya!
9. Orang yang sudah bisa, tapi tetap full usahanya
Ø Suksesnya!
10. Orang yang mau bisa, tapi bermain saja
Ø Kapan bisanya ya!
11. Orang yang belum bisa, banyak maunya
Ø Tidak akan pernah diberilah ya!!
12. Orang yang sudah bisa banyak maunya
Ø Pasti diberi, karena itu merupakan hasil jerih payahnya!
13. Orang yang malas berusaha, pengen jadi kaya
Ø Impiannya itu terkabul tidak ya!
14. Orang yang mau berusaha, pengen jadi kaya
Ø Semoga tercapai, amien……. Ya!
15. Orang yang mau bisa, tapi belum punya motivasi untuk dirinya
Ø Hati-hati banyak masalah yang menekannya!
16. Orang yang mau bisa dan punya motivasi untuk dirinya
Ø Masalah apapun dapat teratasi oleh motivasinya!
17. Orang yang sudah bisa, tapi menyepelekan waktunya
Ø Terkikislah kesuksesan yang telah diraihnya!
18. Orang yang sudah bisa dan memanfaatkan waktunya
Ø Mengalirlah kenikmatan hidupnya!
19. Orang yang hanya berusaha saja
Ø Suksesnya cuma di dunia yang fana!
20. Orang yang berusaha disertai dengan do’a
Ø Dunia dan akhiratlah tempat kesuksesannya!

Pernak-Pernik Daur Ulang Sampah Kertas




A. PIN Hiasan Kulkas

Alat-alat dan bahan :

  • Kertas bekas: HVS atau Koran

  • Gunting

  • Baskom besar

  • Air (setengah baskom)

  • Lem (dai tapioka secukupnya)

  • Alat penyaring (penyaring santan atau kain)

  • Cetakan kue

  • Bahan dan alat untuk mengecat

  • Lem UHU

  • Magnet kulkas (lembaran)

Cara membuat hiasan kulkas dan PIN :

  1. Semua bahan kertas dipotong menjadi bagian yang lebih kecil

  2. Rendam kertas selama 3 menit, dilanjutkan meremas-remas kertas menggunakan tangan sampai menjadi bubur kertas

  3. Selanjutnya ditambahkan lem tapioka agar bubur kertas lebih merekat

  4. Lalu bubur kertas disaring hingga bubur kertas menjadi lebih padat

  5. Selanjutnya kertas yang basah di cetak dan di keringkan menggunakan cahaya matahari

  6. Agar terlihat lebih cantik dan menarik, hisan yang sudah kering dicat dengan berbagai warna lalu di keringkan kembali

  7. Setelah kering, hiasan tadi dibuat menjadi PIN atausebagai hiasan kulkas

  8. Jika sebagai PIN, kita bisa merekatkan hisan dengan peniti dengan menggunakan lem UHU, sedangkan kalau ingin dijadikan sebagai hiasan kulkas, kita bisa merekatkan hiasan tersebut dengan magnet lembaran menggunakan lem UHU

B. Bunga kertas

Alat dan bahan :

  • Kertas HVS bekas

  • Gunting

  • Tangkai, daun, putik, dan kelopak bunga plastik

  • Serta alat dan bahan untuk mengecat

Cara membuat :

  1. Potong selembar kertas menjadi beberapa bagian, satu bagian bebentuk persegi panjang.

  2. Lipat persegi panjangtersebut menjadi persegi panjang yang panjangnya terlipat.

  3. Potong pada bagian ujung kertas persegi panjang tersebut pada bagian yang bukan lipatan.

  4. Cara memotongnya seperti memotong pita.

  5. Pada bagian ujung lipatan potong setengah lingkaran pada bagian tengah (kecil saja jangan terlalu besar).

  6. Hasil yang sudah dipotong selanjutnya dibuka dari lipatan.

  7. Kertas-kertas yang sudah jadi tersebut selanjutnya dirangkai membentuk lingkaran dengan putik dan kelopak sebagai pengunci.

  8. Agar lebih menarik, bunga kertas dicat secara bersilang.

  9. Setelah kering, bunga dapat dirangkai menggunakan tangkai dan daun serta vas bunga.

C. Manik-manik kertas

Alat dan bahan :

  • Kertas HVS atau Koran bekas

  • Gunting

  • Penggaris

  • Pensil

  • Lidi

  • Lem kertas

  • Kawat atau benag nilon

  • Serta alat dan bahan untk mewarnai

Cara membuat :

  1. Potong krtas HVS atau Koran bekas menjadi persegi panjang dengan panjang 20 – 25 cm dan lebar 3cm.

  2. Selanjutnyakertas HVS tersebut dibelah dengan pensil menjadi diagonal dan dipotong menggunakkan gunting.

  3. Kertas tersebut lalu diolesi dengan lem kertas dan digulung menggunakan lidi, mulai dari bagian yang lebar sampai kebagian yang ujungnya kecil.

  4. Selanjutnya setelah mengering lemnya, manik-manik tersebut diwarnai dalam keadaan berada di lidi.

  5. Setelah selesai manik-manik bisa dipasang atau dibentuk dengan kawat dan juga benang, agar menjadi benda-benda yang menarik eperti gelang, kalung, hiasan pigura, hiasan pin, dll.


TIPS SINAU ala Uun




Belajar, belajar, belajar……………..
Wah jadi pusing ya, jika kita selalu memikirkan itu semua…..
Akan tetapi, kita yang sekarang sebagai seorang pelajar, perlu untuk melakukan aktifitas rutin tersebut.
Nah, untuk itu, agar kita bisa belajar dengan lancer, sukses, dan full, ada baiknya kita simak kiat-kiat berikut:
KIAT-KIAT SINAU JITU!
1. Niat, tekad, dan ikhalas harus dimantapkan sebelum kita memulai pelajaran! Agar semakin mantap, pikir dan tuliskan, hal apa yang kamu inginkan dari kamu belajar tersebut. Contoh: “SAYA INGIN MASUK DI SMA….”, dst.
2. Matikanlah/simpanlah semua peralatan kamu yang mengganggu dalam proses belajar!
3. Pilihlah waktu yang cocok untuk kamu belajar! Biasanya banyak orang yang sering beranggapan, bahwa: waktu yan baik untuk belajar adalah setelah shalat malam atau “tahajjud”, dan pada malam hari.
4. Sediakan tempat /ruangan yang BENAR-BENAR nyaman bagi mu. Missal: kamu sudah mencoba belajar di kamar mu sendiri, akan tetapi, kamu masih saja belum merasa nyaman di sana. Kamu bisa berpindah tempat di ruang tamu, dibawah pohon, dst.
5. Ambillah peralatan belajarmu! Seperti: pulpen pensil, penggaris, buku tulis, buku cetak, karet penghapus, stabillo,dst.
6. Sediakanlah peralatan penunjang yang dapat meningkatkan proses pembelajaran kamu. Seperti: camilan, music (apabila membantu).dst.
7. Tentukanlah cara belajar menurut kamu, missal: sambil duduk manis di kursi, bersandar di dinding dan berbaring. Buatlah senyaman mungkin.
8. Berdo’alah sebelum kamu belajar, agar kamu dapat selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT dan di beri kemudahan oleh-Nya.
9. Mulailah dengan membaca dalam hati, dihafalkan kata-katanya, di ucapkan dengan bersuara tetap, dan menggaris bawahi kata kuncinya dengan menggunakan pensil, pulpen atau”di stabillo”.
10. Ulangi langkah ke-9 tadi, dengan terus-menerus sampai semuanya selesai.
11. Apabila dalam belajar terasa kurang nyaman, beristirahatlah sebentar, dan meminum air secukupnya.
12. Setelah selesai membaca dan mempelajari seluruhnya, berdo’alah lagi kepada Allah SWT, agarkamu bisa terus mengingat-ingat kembali pelajaran tadi.
Nah, mudahkan! Asalkan kita mau belajar, dan selalu memiliki tekad yang kuat, kita pasti bisa memperoleh apa yang kita inginkan. Dan, jangan lupa buatlah MOTTO HIDUPMU agar kamu bisa menjadi indifidu yang baik!